Sabtu, 06 Juni 2015

Pengecekkan terakhir dan Penyerahan Bingkisan








NAMA                       : Claudia Maharani          
NIM                            : 1801448045
HARI/TANGGAL    : Rabu, 29 April 2015


 Post saya kali ini akan melaporkan kegiatan kami yang terakhir dalam pengerjaan lubang Biopori sebagai syarat kelulusan mata kuliah CHARACTER BUILDING di Universitas Bina Nusantara.

Setelah sebelumnya kami melakukan pengecekan di kawasan Kemanggisan terhadap 2 lubang Biopori pasca penyemenan, kali ini kami akan melakukan pengecekan terakhir terkait berfungsi atau tidaknya lubang yang kami buat. Selain itu kami sekaligus juga ingin memberikan bingkisan berupa Parcel Buah-buahan kepada pemilik lahan yang telah bersedia lahannya kami gunakan untuk pembuatan Lubang Biopori kami. Ini sebagai wujud rasa terima kasih kami kepada mereka, sebab dengan diizinkannya kami membuat lubang Biopori dilahan yang mereka miliki, berarti kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah kami.

Karna kami melakukan pembuatan lubang Biopori di dua kawasan, ini mengharuskan kami untuk medatangi kedua tempat tersebut. Tempat pertama yang kami datangi ialah kawasan Cengkareng, tepatnya di daerah Tegal Alur. Sesampainya di tempat tersebut, kami terlebih dahulu melakukan pengecekan terhadap kedelapan lubang Biopori di kawasan tersebut. Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, kami melakukan sedikit perbincangan dengan warga sekaligus mengingatkan mereka untuk selalu merawat lubang Biopori itu serta memperhatikan tutup pipa yang berlubang agar jangan sampai tersumbat ataupun tertutup oleh sampah. Agar lubang Biopori tersebut dapat bekerja secara maksimal sehingga kawasan tersebut dapat terbebas dari banjir bila hujan melanda.

Sehabis melakukan perbincangan ringan, kami pun segera menyerahkan bingkisan kami, mengingat kami masih harus mendatangi warga di kawasan Kemanggisan. Berikut foto foto kegiatan penyerahan bingkisanyang kami lakukan dikawasan kemanggisan:

Gambar 1. Penyerahan Bingkisan kepada warga
Cengkareng oleh perwakilan Kelompok
 
 
Gambar 2. Seluruh Anggota Kelompok foto bersama
warga Cengakareng


Setelah menyerahkan bingkisan, kami segera berpamitan kepada warga disana dan mengatakan bahwa tugas kami disana telah usai. Kami menyalami para warga disana untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan kami menuju kawasan Kemanggisan. Karna perjalanan yang lumayan jauh dari Cengkareng menuju Kemanggisan, kami semua akhirnya memutuskan untuk berhenti sebentar di sebuah supermarket untuk sekedar membeli makanan dan minuman.

Sampai dilokasi Kemanggisan, kami melakukan hal yang sama seperti di Cengkareng. Kami terlebih dahulu meninjau keadaan Lubang Biopori di kawasan tersebut, lalu melakukan perbincangan ringan sambil mengingatkan para warga disana seperti mengingatkan para warga di Cengakareng untuk merawat lubang Biopori tersebut. Setelah itu barulah kami melakukan penyerahan bingkisan yang sama seperti sebelumnya yakni Parcel buah-buahan.
Berikut foto kegiatan penyerahan Bingkisan yang kami lakukan dikawasan Kemanggisan:

Gambar 3. Penyerahan Bingkisan oleh perwakilan kelompok
kepada warga di Kemanggisan
Gambar 4. Seluruh anggota Kelompok melakukan foto bersama
dengan warga di Kemanggisan

Pada saat menyampaikan terima kasih kepada warga tersebut, kami mendapatkan cerita yang sangat berkesan. Warga disitu mengatakan bahwa lubang Biopori yang kami buat bekerja sangat maksimal ketika hujan datang. Air hujan yang acap kali menyebabkan genangan genangan dikawasan tersebut masuk kedalam lubang seolah olah lubang tersebut menyedot semua air air itu sehingga genangan air yang biasanya tercipta kini tidak tercipta lagi. Perasaan senang, terharu, bahagia, campur aduk dalam diri kami masing masing. Kami tidak menyangka tugas yang awalnya kami anggap seolah-olah hanya memberatkan kami justru membuat kami merasa bisa berguna bagi orang lain. 

Banyak pelajaran yang sangat berharga yang saya dapat ambil selama pelaksanaan tugas ini. Mulai dari belajar mengesampingkan ego didalam kelompok, belajar untuk memahami orang lain, dan paling utama saya belajar bagaimana bekerja dengan melibatkan warga dan instansi pemerintah seperti RT dan RW. Ini tentunya mengajarkan cara saya bersikap agar lebih dewasa lagi.

Selain itu, melalui kegiatan ini kami dapat mengamalkan nilai nilai pancasila didalam kehidupan kami. Tidak lagi sebatas mengetahui bulir bulir isi pancasila tanpa adanya bukti konkret dari kami. Kegiatan ini juga membuat kami semakin akrab dan kompak satu dengan yang lainnya sebagai teman, bahkan berkat kegiatan ini kami menjadi sahabat pada akhirnya. 

Untuk mengakhiri post saya ini sekaligus mengakhiri pelaporan dari tugas Pembuatan Lubang Biopori sebagai syarat kelulusan mata kuliah Character Building di Universitas Bina Nusantara, berikut ini saya tempilkan foto keseluruhan anggota kelompok secara lengkap, kelompok yang menurut saya begitu luar biasa dan amazing. Harapan saya kekompakan ini tidak hanya sebatas untuk penyelesaian tugas semata, namun dapat terus terjaga untuk seterusnya. THANKS FOR TFI, THANKS FOR BINUS UNIVERSITY, and THANK YOU SO MUCH GUYS!! YOU'RE SO ROCK!!


Pengecekan Pasca Penyemenan








NAMA                       : Claudia Maharani          

NIM                            : 1801448045
HARI/TANGGAL    : Rabu, 15 April 2015

Pada post kali ini saya kan melaporkan bagaimana kondisi dari 2 lubang biopori di kawasan Kemanggisan pasca penyemenan yang kami lakukan sebelumnya. Kami menunggu sekitar seminggu untuk memastikan bahwsa semen telah kering sempurna sebelum melakukan pengecekan.
 
Kami yang kebetulan pada saat itu ada jam kuliah memutuskan untuk melakukan pengecekan sehabis selesai jam mata kuliah pukul 15.00. Keluar dari kelas kami langsung bergegas menuju lokasi lubang Biopori bersama sama. Sesampainya disana kami langsung melakukan pengecekan. Kami sempat khawatir akan semenisasi yang kami lakukan. Sebab, setelah melakukan penyemenan, kawasan Jakarta  tepatnya daerah Kemanggisan beberapa kali diguyur hujan lebat.
 
Namun syukurnya, setelah melakukan pengecekan, semenisasi yang kami lakukan tidak ada masalah. Semen keras dengan sempurna dan tidak mengalami kehancuran. Tutup pipa lubang Biopori pun terlihat tidak tersumbat atau tertutup oleh sampah. Ini menandakan para warga sekitar turut serta membantu menjaga lubang Biopori tersebut agar bisa bekerja secara optimal. Sebab, bila tutup pipa yang berlubang tiu mengalami penyumbatan, maka akan mengakibat lubang tidak berfungsi secara optimal bajkan bisa jadi sampai tidak berfungsi sama sekali karna lubang tempat masuknya air genangan hujan tertutup oleh sampah.
 
Berikut foto lubang Biopori tersebut pasca penyemenan:
Gambar 1. Lubang Biopori pasca penyemenan
 
Gambar 2. Pengecekan lubang Biopori
Gambar 3. Lubang Biopori yang tidak mengalami penyumbatan
Itulah beberapa foto kegiatan kami dalam melakukan pengecekan lubang Biopori pasca penyemenan. Dlam kesempatan kali ini kami dapat mengamalkan nilai panacasila yang ke-empat yakni MUSYAWARAH dan MUFAKAT. Kelompok kemi yang terdiri dari 6 orang anggota kelompok mempunyai 6 pemikiran masing-masing, mempunyai kesibukannya masing-masing. Menyatukan waktu dan pemikiran dari banyak kepala bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itu kami harus melakukan musyawarah mengenai kegiatan apa yang selanjutnya akan kami lakukan, kapan kami akan melakukannya, sehingga kami mendapatkan kata mufakat yakni kesepakatan akan hal hal yang akan kami laksanakan.




Jumat, 05 Juni 2015

Penyemenan







NAMA                                   : Claudia Maharani

NIM                                        : 1801448045
HARI/TANGGAL                : Selasa, 7 April 2015

Pada kesempatan kali ini saya akan melanjutkan Blog saya yang sebelumnya. Jika sebelumnya saya dan kelompok telah selesai melakukan pembuatan 10 lubang Biopori, kali ini kami akan melakukan penyemenan terhadap lubang lubang tersebut.

Kami tidak melakukan penyemenan terhadap kesepuluh lubang biopori tersebut, melainkan hanya 2 dari kesepuluh lubang yakni 2 lubang dikawasan Kemanggisan. Hal ini dikarenakan, masyarakat di kawasan Cengkareng tidak bersedia dilakukan penyemenan sementara masyarakat di kawasan Kemanggisan bersedia guna memaksimalkan fungsi dari Lubang Biopori di kawasan mereka.

Kami melakukan penyemenan pada pukul 15.00 setelah sebelumnya kami telah membuat janji untuk berkumpul di Kost Anggur. Setelah semua anggota tiba, kami langsung sama-sama berangkat menuju lokasi lubang biopori tersebut. Sesampainya disana, kami meminta izin kepada pemilik lahan untuk melakukan penyemenan. Respon dari warga pun sangat positive, mereka langsung mempersilahkan kami untuk bekerja.

Setelah mendapat izin dari pemilik lahan, kami terlebih dahulu mengecek kondisi dari kedua lubang Biopori tersebut. Dikarenakan hujan yang sempat beberapa kali mengguyur pada waktu itu, membuat kami sempat khawatir lubang kami hancur karna belum sempat dilakukan penyemenan.
Berikut foto dua lubang biopori tersebut yang syukurnya masih dalam keadaan baik baik saja berkat dijaga oleh para warga setempat:


Gambar 1. Lubang Biopori sebelum dilakukan penyemenan

Sebelum melakukan penyemenan, terlebih dahulu kami membersihkan lokasi disekitar lubang tersebut. Berhubung teman kami Frans telah lebih dulu membuat campuran adonan semen dikosannya, jadi kami tinggal langsung melakukan penyemenan tanpa harus susah payah membuat adonan semen. 

Gambar 2. Adonan semen yang sudah jadi

Kami segera melakukan penyemenan mengingat waktu kami bekerja sudah sore agar kami jangan sampai maghrib melakukannya. Kami yang sebelumnya tidak pernah melakukan hal ini terlihat canggung dan sedikit takut takut melakukannya.
Pertama kami mengambil adonan semen didalam ember dan meletakkannya di samping lubang, setelah itu barulah kami melakukan perataan mengelilingi lubang tersebut. Kami sangat bersyukur dan sedikit terharu melihat ada warga yang mau turut serta berpartisipasi membantu kami melakukan penyemenan ini, mungkin dia mengerti kalau kami tidak begitu paham denganpekerjaan semacam ini. Berikut ini Foto foto kami selama melakukan penyemenan:

Gambar 3. Proses penyemenan

Gambar 4. Proses pemerataan semen

Gambar 5. Bantuan dari warga setempat


setelah beberapa lama, akhirnya kedua lubang biopori tersebut selesai kami semen sekelilingnya. Kebahagiaan terlihat jelas diwajah kami semua. Kami berharap semoga dengan dilakukannya penyemenan ini dapat memaksimalkan fungsi dari lubang biopori yang kami buat. 

Gambar 6. Penyemenan yang telah selesai


Foto diatas menunjukkan hasil penyemenan kami pada saat itu. Saya sangat bersyukur hingga saat ini, kelompok kami masih dapat mempertahankan kekompakannya,. Saling mengerti bahwa beberapa dari anggota kelompok tidak terbiasa dengan pekerjaan semacam ini sehingga mereka tidak terlalu memaksakannya. Kekompakan ini mencermikan dari sila ketiga yakni PERSATUAN, yaitu saling tanggang rasa dan saling menghargai antar sesama. Untuk selanjutnya kami akan melakukan pengecekan sekitar 1 atau 2 minggu kemudian, apakan semenisasi yang kami lakukan dapat bertahan atau tidak.



















Senin, 01 Juni 2015

Pembuatan Lubang Biopori 2

NAMA                                 : Claudia Maharani
NIM                                     : 1801448045
HARI / TANGGAL            : Rabu, 25 Maret 2015

SALAM BINUSIAN!!!

Pada post sebelumnya saya telah menceritakan proses pembuatan 2 lubang biopori dikawasan Kemanggisan. Nah kali ini saya akan menceritakan proses pembuatan lubang biopori yang berikutnya, karna kami diwajibkan untuk membuat 10 lubang biopori per kelompoknya. Untuk lokasi lubang biopori kali ini kami tidak melanjutkannya di kawasan Kemanggisan, karna lahan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penggalian, tanah yang sudah disemenisasi serta kontur tanah yang banyak mengandung bebatuan keras menjadi alasan kami untuk mencari lokasi yang baru. Kali ini kami memilih Kawasan cengkareng untuk dijadiakan lokasi pembuatan lubang biopori. Kenapa Cengkareng? karna menurut pengamatan kami, kawasan Cengkareng juga merupakan salah satu kawasan yang rawan terkena banjir di daerah Jakarat Barat.

Kami melakukan penggalian lubang Biopori di kawasan Cengkareng pada hari yang sama pada pembuatan lubang biopori sebelumnya, yaitu hari  Selasa, 24 Maret 2015. Setelah selesai melakukan penggalian dikawasan Kemanggisan pada pukul 10.00 WIB, kami langsung buru-buru berangkat menuju kawasan Cengkareng. Kami tiba di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB atau lebih kurang 2 jam perjalanan. Setibanya dilokasi kami tidak membuang waktu lagi, kami segera melakukan pembuatan lubang biopori yang ketiga hingga kesepuluh yang berlokasi di Tegal Alur RT010/RW006, Cengkareng, Jakarta Barat. Lokasi tersebut terkenal akan banjir yang kerap kali melanda ketika musim hujan datang dan ketika hujan besar melanda lokasi.

Pengalaman dalam membuat lubang Biopori di kawasan Kemanggisan membuat kami lebih mahir untuk membuat lubang Biopori di kawasan Cengkareng ini. Dan Puji Tuhan, kontur tanah dikawasan Cengkareng ini tidak begitu berbatu batu, sehingga kami tidak perlu kembali mengeluarkan tenaga ekstra untuk menghacurkan bebatuan menggunakan linggis dan kami tidak perlu menambah goresan goresan lecet di tangan karna ketidak-mengertian kami dalam menggunakan linggis.

Sama seperti sebelumnya, sebelum melakukan penggalian kami terlebih dahulu menentukan lokasi pembuatan lubang Biopori. Setelah itu barulah kami melakukan penggalian lubang dengan diameter 10cm dan kedalaman 100cm. Begitu lubang telah mencapai kedalaman tersebut, kami menyiapkan pipa yang telah diisi oleh dedaunan dan sampah mudah hancur untuk selajutnya dimasukkan kedalam lubang. Berikut foto-foto proses pembuatan lubang biopori yang kami lakukan dikawasan Cengkareng:


Gambar 1. Proses Penggalian lubang Biopori
Gambar 2. Tanah yang baru mulai digali



Foto diatas menunjukkan proses awal dari penggalian lubang. Dapat dilihat, kondisi tanah lumayan berbeda dengan yang sebelumnya :) tanah dilokasi ini cendurung sedikit lebih mudah digali ketimbang tanah dilokasi Kemanggisan.


Gambar 3. pipa yang telah dimasukkan kedalam lubang

Setelah penggalian mencapai kedalaman lebih kurang 100cm, pipa dapat dimasukkan. Namun jangan lupa untuk memasukkan dedaunan dan sampah mudah hancur kedalam pipa terlebih dahulu. Setelah itu pipa dapat ditutup serta dirapikan bagian pinggirnya. Tampak pada foto diatas, terdapat satu lubang yang telah selesai dan satu lubang dalam tahap proses akhir pembuatan.

Dengan segala usaha dan kerja keras serta kerja sama tim yang kompak, akhirnya kami dapat menyelesaikan 10 lubang Biopori pada hari itu. Bahkan dalam proses penggalian lubang sendiri kami dibantu oleh warga disekitar lokasi pembuatan lubang tersebut.


Gambar 4. Bantuan warga dikawasan Cengkareng



Gambar 5. Warga yang membantu di kawasan Kemanggisan

Melihat bantuan dari para warga membuat kami sadar betapa penting nya lubang biopori ini bagi mereka. Mereka sangat berharap dengan pembuatan lubang Biopori yang kami lakukan disekitar kawasan mereka dapat membantu mengatasi banjir yang kerap kali terjadi bila hujan lebat datang melanda.

Proses pembuatan lubang Biopori kami memang telah selesai hingga 10 lubang, namun itu bukan berarti tugas kami telah usai. Kami masih harus melakukan penyemenan disekitar lubang biopori serta melakukan pengecekan dan pemantauan terhadap lubang Biopori yang telah kami buat untuk daapat mengetahui apakah lubang Biopori kami berfungsi dengan baik atau tidak. Untuk proses penyemenan dsb akan saya lanjutkan pada post berikutnya.

Dalam proses ini, saya kembali memahami nilai dari pancasila sila ketiga yakni mengenai Persatuan. Para warga yang merasa membutuhkan lubang biopori ini untuk membantu mengatasi masalah banjir dikawasan mereka mau ikut serta membantu kami dalam membuat lubang biopori ini, padahal kami pada awalnya dan pada dasarnya membuat lubang ini hanya untuk mendapatkan nilai semata. Saya yang sebelumnya mulai ragu akan masih adanya persatuan dan soliaritas di Indonesia, menjadi yakin bahwa di Indonesia masih ada persatuan, rasa solidaritas dan tolong menolong antar warganya.